Telinga kita pasti sudah tidak asing lagi dengan hewan kecil yang namanya lebah. Lebah sering dikaitkan dengan madu. Dalam alqur`an ada satu surat yang namanya lebah ( an nahl). Apakah ada keistimewaan dari seekor lebah sehingga namanya tertulis sebagai nama sebuah surat dalam Al-Qur`an. Mari kita renungi bersama-sama pesan apa yang tersimpan dibalik nama lebah.
Rasulullah SAW pernah memberikan tamsil yang berbunyi alu`minu kamatsali nahli . dari tamsil tersebut ternyata untuk menjadi seorang muslim yang baik, agaknya kita harus mempunyai karakter seperti lebah, ada empat perilaku lebah yang harus kita tiru dalam menjalani hidup ini untuk menjadi seorang muslim yang benar-benar muslim:
Pertama, lebah hanya memakan sari bunga, dimana kita tahu bahwa sari bunga (nektar) adalah sebuah zat yang sangat bersih serta mengandung bayak mineral yang berguna bagi tubuh. Dan tidak akan pernah kita melihat lebah salah dalam makan. Itu mengandung arti kita sebagi orang islam haruslah selektif dalam mengkosumsi sesuatu, makan-minum hal yang baik, atau dalam perspektif islam adalah makanan atau minuman yang halalan toyyiba. Karena perilaku seseorang ternyata sangat dipengaruhi dari apa yang ia makan.
Kedua, lebah selalu menghasilkan madu. Hal ini mengandung arti bahwa dimanapun seorang muslim berada dia harus berdampak baik bagi sekitarnya. Perkataanya selalu baik, perbuatanya selalu bermanfaat, dan langkah kakinya selalu berpijak ke tempat yang baik.
Ketiga, dimanapun lebah hinggap tidak akan ada dahan yang patah. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa dimanapun orang muslim berpijak atau bertempat pantang bagi dia untuk menjadi biang kerok, biang keributan, ataupun provokator kebatilan.
Keempat, lebah akan sangat agresif bahkan rela mengorbankan jiwanya bila dia diganggu. Artinya, seorang muslim haruslah memberikan reaksi bila ada pihak yang berbuat jelek kepada kita. Khususnya kepada pihak yang mencoba untuk menodai islam. Sudah sepantasnya orang muslim rela mengorbankan waktu, harta, bahkan jiwa dan raga untuk melindungi agama.
Semoga kita senantiasa diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk selalu melakukan hal-hal yang menjadi perintah agama, juga semoga kita dijaukan dari perbuatan yang mungkar, amin. Wallahu a`lam.
Rasulullah SAW pernah memberikan tamsil yang berbunyi alu`minu kamatsali nahli . dari tamsil tersebut ternyata untuk menjadi seorang muslim yang baik, agaknya kita harus mempunyai karakter seperti lebah, ada empat perilaku lebah yang harus kita tiru dalam menjalani hidup ini untuk menjadi seorang muslim yang benar-benar muslim:
Pertama, lebah hanya memakan sari bunga, dimana kita tahu bahwa sari bunga (nektar) adalah sebuah zat yang sangat bersih serta mengandung bayak mineral yang berguna bagi tubuh. Dan tidak akan pernah kita melihat lebah salah dalam makan. Itu mengandung arti kita sebagi orang islam haruslah selektif dalam mengkosumsi sesuatu, makan-minum hal yang baik, atau dalam perspektif islam adalah makanan atau minuman yang halalan toyyiba. Karena perilaku seseorang ternyata sangat dipengaruhi dari apa yang ia makan.
Kedua, lebah selalu menghasilkan madu. Hal ini mengandung arti bahwa dimanapun seorang muslim berada dia harus berdampak baik bagi sekitarnya. Perkataanya selalu baik, perbuatanya selalu bermanfaat, dan langkah kakinya selalu berpijak ke tempat yang baik.
Ketiga, dimanapun lebah hinggap tidak akan ada dahan yang patah. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa dimanapun orang muslim berpijak atau bertempat pantang bagi dia untuk menjadi biang kerok, biang keributan, ataupun provokator kebatilan.
Keempat, lebah akan sangat agresif bahkan rela mengorbankan jiwanya bila dia diganggu. Artinya, seorang muslim haruslah memberikan reaksi bila ada pihak yang berbuat jelek kepada kita. Khususnya kepada pihak yang mencoba untuk menodai islam. Sudah sepantasnya orang muslim rela mengorbankan waktu, harta, bahkan jiwa dan raga untuk melindungi agama.
Semoga kita senantiasa diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk selalu melakukan hal-hal yang menjadi perintah agama, juga semoga kita dijaukan dari perbuatan yang mungkar, amin. Wallahu a`lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar